Selasa, 12 Juni 2012

Kisah Keteladanan Masyayikh Sidogiri

Cerita SAYYID SULAIMAN
Tidak Ditakdirkan Menjadi Hakim Kerajaan Mataram 

SAYYID Sulaiman ,pendiri pondok Pesantren Sidogiri,dikenal sebagai ulama yang alim ,bijaksana,dan memiliki  berbagai macam karomah.Saat Membuka lahan Sidogiri yang masih berupa hutan belantara untuk mendirikan pesantren ,beliau harus berjuang melawan bangsa jin yang menguasai tanah sidogiri waktu itu.
   konon kealiman serta kekeramatan beliau terdengar oleh Paku Buwono 3,raja mataram.sang rajapun mengundang beliau ke keratonya . raja berjanji akan memberikan hadiah dan akan menggankatnya menjadi hakim mataram.
   Sayyid Sulaiman menjadi gelisah .Beliau dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama sulit.Di satu sisi ,beliau khwatir tidak bisa menjalankan jabatan hakim dengan adil ,,pun pula tanggung jawab seorang hakim sangatlah besar dihadapan Allah kelak di akhirat.Di sisi lain beliau tiada kuasa menolak keinginan sang raja.
  Sayyid Sulaiman akhirnya berangkat memenuhi undangan sang raja.Ditengah perjalanan,tepatnya di desa Batek Mojoagung,beliau jatuh sakit.Dalam masa sakitnya,beliau selalu berdoa kepada Allah : kalau pertemuanya dengan sang raja akan berbuah kebaikan ,baik bagi dirinya maupun masyarakat luas ,maka beliau memohon agar diberi kesembuhan dan dapat bertemu dengan raja mataram. tetapi jika tidak,maka beliau memohon lebih baik ia wafat di tempat itu .akhirnya ,permintaan kedualah yang dikabulkan oleh Allah.Beliau wafat dan dikebumikan di mojoagung.Hingga kini,pesarenanya di mojoagung selalu ramai diziarahi.

Cerita KH.AMINULLAH
KIAI Yang Selalu Mengisi Air Jeding Masjid

KIAI Aminullah adalah menantu Sayid Sulaiman yang meneruskan kepengasuhan pondok pesantren Sidogiri.
Beliaulah yang mendirikan Masjid jamik Sidogiri .tapi membangun masjid di tanah sidogiri tidak semudah yang dibayangkan.Beberapa kali masjid yang beliau bangun roboh karena ulah makhluk halus.Namun semua itu dapat diatasi berkat keramah beliau sebagai waliyullah .
   Kiai Aminullah dikenal sebagai sosok wali yang ahli ibadah.konon beliau berpuasa hingga 40 tahun lamanya.beliau juga berkhidmah.Sehabis sholat tahajud ,kiai amunullah mengisi air di masjid jamik sidogiri sampai penuh,kemudian pindah pada jeding-jeding yang lain.Hal itu beliau lakukan selama 4 tahun.
   Karena jeding selalu penuh dipagi hari ,orang-orang dan heran.Sebab pada sore hari sebelumnya,biasanya air jeding hampir habis .mereka tidak tau dan penasaran,siapa gerangan yang berbaik hati mengisi air di jeding - jeding itu .lalu ada santri yang berusaha untuk menyelidikinya.ia tidak tidur untuk memata-matai orang yang mengisi jeding-jeding itu.Saat dini hari,santri itumendegar suara kerakan sumur.tanpa fikir panjang,ia menyerap si penimba.
  Betapa terkejutnya Santri itu begitu tau bahwa orang itu adalah kiai Aminullah.iapun meminta maaf dan menangis menyesali perbuatanya. konon,karena peristiwa tersebut akhirnya santri yang melihat kejadian tersebut,percaya gak percaya oleh allah swt dijadikan seorang wali.

Cerita KH Abd.Djalil bin fadlil

ketika sanri bernyanyi didenpan kiai
Di masa kepengasuhan Hadratussyekh KH Abd.Djalil bin fadlil,malam selasa adalah malam libur bagi semua santri.
Bermacam aktivitas mereka lakukan.ada yang pergi adhang(menanak nasi).Adapula yang wiridan di masjid,atau ngobrol dikamar masing-masing tentang segala macam yang ada kaitanya dengan aktifitas sehari-hari,melepaskan kesumpekan.
Sementara itu,ada pula yang berkumpul di Surau H sambil bergurau.Di Antara Santri yang berkumpul di surau itu ada yang bernyanyi bersama beberapa temanya.
"Pulau Balu Pulau Kesenian...".Dia asyik saja bernyanyi sambil tersenyum.Semuanya senang,larutdalam kegembiraan,tertawa terbahak-bahak.tanpa mereka sadari Kiai Djalil sudah ada ditempat itu dari arah belakang.Si santri yang bernyanyi dan semua kawanya tidak tau bahwa ada kia dibelakang mereka.
Sejurus kemudian mereka sadar bahwa sedari tadi kiai ada diantara mereka.Semuanya kontan diam,takut,dan gemetar.Keringat dingin perlahan turun kekening,padahal tubuh terasa panas .Mereka merasa berbuat kesalahan pada kiai.Tapi kiai tidak marah pada saat itu,hanya keesokan harinya beliau menulis di papan:Uthlub uluuman wa-jtahid katsiiran!!!!!(carilah ilmu sebanyak mungkin dan bersungguh-sungguhlah!).pesan Kiai Djalil itu menjadi pegangan prinsip pokok bagi santri sidogiri untuk giat menuntut ilmu pengetahuan agama. kalimat itu juga banyak ditulis dalam almanak dan buku-buku.

Cerita KH Abd.Djalil bin Fadlil
Tak mau menukar UANG kepada penjabat.
Suatu ketika KH Abd.Djalil bin Fadlil menyuruh Khadamnya,Bukhari ,asal Bondowoso,untuk menukar uang Rp 10.000 kepada Mas MU'MIN ,pedagang yang terkenal Wara'(menjauhkan diri dari dosa dan perkara Syubhat)dipasar sidogiri.
 "Hendak ke mana?"sapa pak kades.
 "disuruh menukar uang oleh kiai,pak,"jawab Bukhari.lalu pak kades menawarkan uang kecil,dan Bukhari setuju.Pikir Bukhari,apa bedanya uang mas Mu'in dengan uang pak kades.
ketika uang itu diberikan pada pak kiai,kiai menanyakan apa betul uang itu ditukar kepada pak mu'in.Bukhari menjawab uang itu ditukarkan kepada pak kades .ternyata setelah pak kiai mendengar tersebut,iapun tidak berkenan menerimanya.
karena sifat wara'nya,pengasuh pondok sidogiri itu tidak menerima uang pak kades yang berasal dari sumber yang tidak jelas-haramnya,alias Syubhat.
walapun itu hanya menukar uang.
lalu tanpa menyentuh uang itu beliau menyuruh Bukhari mengembalikannya.segera ia berangkat mencaripak kades.namun pak kades sudah lupa terhadap uang kiai,sebab sudah bercampur dengan uang lain.Bukharipun kembali melapor.
"wes,nggak usah dipek.nggak opo-opo.(sudah,tidak usah diambil,tidak apa-apa)'"kata kiai enteng.padahal Rp.10000 Saat itu ,akan bernilai jutaan rupiah saat sekarang.

Cerita KH.ABD.DJALIL BIN FADLIL
Mendirikan Madrasah Dengan Istikharah
Sampai Hadratus syekh KH Abd.djalil bin Fadlu menjadi Pengasuh ,sistem pengajaran di pondok pesantren sidogiri hanya sorongan-bandongan,belum ada pendidikan Madrasah.lalu ada yang mengusulkan untuk mendirikan madrasah diniyah.
mulainya kiai Abd.Djalil kurang setuju.Di antara pertimbangan beliau,kwatir sia-sia kapur tulisan Al-Qur'an dari papan tulis akan mudah diinjak.dalam pandangan kiai yang terkenal wara'itu,sia-sia kapur tulisan alqur'an masih dianggap Al-Qur'an.
namun karena santri semakin banyak dan tak memungkinkan ikut mengaji semua,akhirnya kiai setuju kebetulan saat itu sudah ada guru tugas dari PP tebuireng,jombang.
namanya ustad nahrawi ,yang mengajar di kamarnya dengan sistem seperti madrasah tebuireng namun kia menanti-nanti supaya tetap berhati-hati.
maka pada tanggal 14 safar 1357 H/15 april 1938 M,madrasah diniyah tingkat ibdaiyah resmi didirikan dengan nama "madrasah miftahul ulum "yang berarti kunci
berbagai ilmu, bisa disingkat NMU. nama itu hasil istikharah kiai djalilyang diajarkanya adalah pelajaran agama dengan menggunakan kitab-kitab salaf.
dalam perjalananya ,NMU terus mengalami kemajuan .Pada dzulhijah 1378H/juli 1957 M,MMU tingkat Tsanawiyah Ddidirikan,lalu 25 tahun berikutnya didirikan MMU tingkat aliyah,tepatnya 13 muharram 1403 H/21 0ktober 1982 M.

Cerita AL-Arif billah KH Abd.Adzim bin Oerip
Dahulukan ibadah atas kepentingan pribadi
AL-Arif billah KH Abd.Adzim bin Oerip istokamah salat berjamaah sampai akhir hayatnya. Beliau mendahulukan kewajiban ibadah dari pada kepentingan pribadi.
menjelang wafatnya ,sesepuh pondok pesantren sidogiri itu masih berusah berjamaah isya' di masjid,sekalipun harus digendong.
Dimasjid,keluar sesuatu dari jalan belakangnya.beliau hendak wudlu lagi,tapi diingatkan oleh KH.Bagir,menantunya,"Anu saja mbah,ikut imam malik saja ,tidak apa-apa." Dengan nada marah beliau mengatakan ,"ojo!tetep ae aku melok imam syafii'i.mbesok hisabane cek gelis.
le' melok imam iki,imam iku,suwe le melok imam siji,enak gelis hisabne!" (jangan ! saya tetap ikut imam syafii'i saja,agar esok [di hari kiamat ] hisab amalnya cepat.kalau ikut bermacam-macam imam,hisabnya nanti ikut imam ini,imam itu.kalau ikut satu imam ,enak,hisabanya cepat!").
Akhirnya kiai diusung ke jeding surau Daerah G.Setelah wudlu,kiai merasa tidak kuat dan pusing.beliau memang sedang sakit panas (tipus?).beliau lalu kelesetan disurau.saat itulah beliau berpulang kerahmatullah.sumber lain mengatakan ,beliau menghembuskan nafas terakhir dalam keadaan sujud di waktu sholat.

Cerita al-arif billah KH.Abd.adzim bin Oerip
menjual dan membeli dengan kasih sayang
MESKI menjadi sesepuh Pondok Pesantren Sidogiri,al-arif billah KH.Abd.adzim bin Oerip suka berbelanja sendiri di pasar. Dalam jual-beli,kiai yang masyhur dengan kewalianya itu tidak hanya berfikir untung-rugi ntuk dirinya sendiri.Beliau membeli dan menjual dengan pertimbangan kasih sayang(syafaqah) pada sesama manusia.Terbukti kalau ada penjual yang ketepatanya jualanya tidak laku,maka kiai Abd.adzim membeli semua barang dagangan orang itu.
Beliau juga sangat bijak dalam menjual barang,tidak suka merugikan orang lain.suatu ketika ,beliau menentukan harga kuda kepada KH.Bagir,menantunya,sebesar Rp.2500(harga waktu itu).ternyata kuda itu ditawar orang dengan harga Rp.2000.Kiai bagir tidak memperbolehkanya,sebab harganya tidak sampai kepada harga yang ditetapkan oleh kiai Abd. Adzim.
keesokan harinya kuda itu mati.melihat kejadian itu ,kiai bagir melaporkan hal itu pada kiai adzim dan mengatakan,"kok seandainya kuda itu diberikan,maka kita masih untung dan mendapatkan uang ."Apa tanggapan kiai?"justru karena kau tidak berikan,kita mendapatkan keuntungan karena tidak merugikan orang lain.





1 komentar:

  1. bagus sekali, saya adalah alumni PPS.. Sampeyan alumni PPS tahun berapa?

    BalasHapus

Sambutan

"met datang ya,,..
salam kenala semoga blog ini dapat membantu memperluas pengetahuan anda dan juga saya berharap semoga blog ini berguna untuk kalian!!!"

Entri Populer

Pages

Followers

 

Daily Record (TOSIM HABIQI) Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates